Screenshot 2025-05-27 005324

Viral Aksi Premanisme di Pengaron, Polisi Amankan 10 Orang

RBdotcom – Viral media sosial aksi premanisme yang terjadi di Dusun Baliangin Bawah, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar. Dari video berdurasi 2:33 detik itu tampak seorang lelaki bertopi ‘koboy’ dengan sebilah parang panjang di tangannya sambil menggretak warga sekitar.

Meski tak ada laporan korban dari aksi premanisme tersebut, namun aksinya membuat heboh di media sosial sejak Minggu (25/5/2025). Dari informasi dihimpun, kejadian tersebut diduga dipicu kegiatan pertambangan di wilayah tersebut.

Kemudian pada malam harinya, sosok pria di video tersebut meminta maaf di Kantor Kepolisian Sektor Pengaron. Didampingi anggota Polsek Pengaron, terduga pelaku menyampaikan permohonan maaf.

“Saya Janit, bersama tim satgas, dengan ini meminta maaf kepada warga Dusun Baliangin Bawah dan Desa Mangkauk atas kejadian dan keributan kemarin. Apabila saya mengulangi, saya siap untuk diproses secara hukum yang berlaku,” ucap Janit sambil membaca permohonan maaf, seperti dalam video yang diterima media ini.

Kapolres Banjar, AKBP Dr Fadli, mengonfirmasi kejadian tersebut sudah pihaknya amankan. Totalnya sebanyak 10 orang terduga premanisme.

“Yang bawa parang sudah kami amankan, kurang lebih 10 orang, dan sudah kita lakukan pembinaan,” ujar Kapolres Banjar AKBP Fadli, Senin (26/5/2025) usai apel siapsiaga Karhutla.

Kapolres mengakui bahwa aksi premanisme tersebut dilatarbelakangi kegiatan tambang batu bara. “Masalah tambang itu memang tambangnya belum ada, (karena) baru pembuatan jalannya,” ucap Kapolres.

Agar kejadian meresahkan tidak terulang lagi, Kapolres bilang pihaknya akan memanggil pihak yang terlibat di dalamnya. “Supaya tidak ada lagi kegiatan yang merugikan masyarakat,” ucapnya.

Kapolres Banjar juga memastikan bahwa anggotanya bersama Kapolsek Pengaron akan melakukan pengecekan lagi ke lapangan untuk tindak lanjut aksi premanisme ini.

Spread the love

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *